Rabu, 25 Juni 2008

Bapa Kami dan Salam Maria

Doa Bapa Kami merupakan doa yang diajarkan Yesus kepada para murid (Mat 6,9-13; Luk. 11,2-4). Dilihat dari sudut isi maupun bentuknya, tampak mirip dengan doa “delapan Belas Berkat” yang masih didoakan oleh orang-orang Yahudi sampai sekarang ini. Doa itu berbunyi, “Berikanlah ya Bapa kami, kebijaksanaan-Mu serta pengertian danpengetahuan dari taurat. Ampunilah kami ya Bapa kami, karen akami telah berdosa terhadapMu; hapuskanlah dosa kami karena Engkaulah maharahim.” Doa bapa kami lebih sederhana dan ada sebutan Bapa, Abba mengungkapkan hubungan yang amat khusus antara Yesus dengan Allah. Dengan mengajarkan doa itu kepada par amurid, Yesus ingin mengundang mereka masuk dan mengalami yang sama antara Yesus dan BapaNya.
Dalam doa Bapa kami terdiri dari dua bagian besar, yang diawali dengan seruan kepada Bapa dan diikuti tiga permohonan, yaitu dimuliakanlah namaMu, datanglah kerajaanMu, dan jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga. Bagian kedua terdiri dari 4 permohonan, yaitu Berilah kami rezeki pada hari ini, ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami, janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, dan terakhir adalah bebaskanlah kami dariyang jahat.
Sebutan Bapa kami hendak mengungkapkan bahwa relasi kedekatan itu tidak bersifat individual, tetapi juga komunal dan berlaku bagi semua orang. Dimuliakanlah namamu, datanglah kerajaanmu merupakan ungkapan kerinduan manusia akan kerajaan yang sudah hadir dalam diri Yesus itu dinyatakan, dikenal, diterima oleh semua orang serta Kerajaan Allah itu menjelma dalam wujud yang dapat dilihat dan dialami dalam kehidupan di dunia ini. Jadilah kehendakmu di atas bumi seperti di dalam surga hendak mengungkapkan tentang harapan agar Allah bertindak sehingga rencana penyelamatanNya terlaksana secara sempurna seperti sikap Yesus di dalam taman Getsmani.
Berilah kami rejeki menunjukkan keyakinan bahwa Alalh menyelenggarakan hidup mereka sebagaimana dulu Ia telah menyelenggarakan kehidupan umat pilihanNya (Kel 16). Ampunilah mengungkapkan tentang realitas manusia yang seperti pengutang di hadapan Allah dan hanya karena rahmat Allah semata, hutang manusia itu terhapuskan. Ini mengungkapkan bahwa manusia tergantung mutlak dengan kasih Allah. Pengampunan kepada sesama menjadi tanda ketulusan dan kesungguhan kita memohon ampun kepada Allah. Pencobaan hendak menunjuk pada cobaan di mana setan berusaha membinasakan orang-orang yang diserangnya (1 kor 7,5; 1 tes 3,5). Bebaskanlah dari yang jahat hendak mengungkapkan tentang permohonan agar manusia dilepaskan dari kekausaan jahat yang sama yang mencobai Yesus di padang gurun.
Doa Bapa Kami menjadi inspirasi dan ringkasan seluruh Injil, yaitu pewartaan tentang Kerajaan Allah. Doa ini menjadi ungkapan diri yang dinamis orang beriman di hadapan Allah, ungkapan permohonan agar Allah sendirilah yang bertindak dalam kehidupanku.
Doa Salam Maria berkembang dari sapaan Elizabeth kepada Maria ketika Maria berkunjung ke Elizabeth (luk 1, 40-42). ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Doa ini hendak mengungkapkan suatu keheranan sekaligus penghormatan Elizabeth yang dikunjungi oleh ibunya Yesus Putra Allah. Bagian yang kedua merupakan tahap selanjutnay yang berkembang dari tradisi rahib benediktin “Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati amin.” Ini menjadi sebuah permohonan melalui Bunda Maria agar memohonkan kepada Allah agar mau mengampuni orang yang berdosa di dunia.

Tidak ada komentar: